Jumat, 15 April 2011




Unsur-unsur dalam Karya Sastra

Ada dua unsur utama dalam karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik berupa segala sesuatu yang menginspirasi penulisan karya sastra dan mempengaruhi karya sastra secara keseluruhan. Unsur ekstrinsik ini meliputi:
  • latar belakang kehidupan penulis.
  • keyakinan dan pandangan hidup penulis.
  • adat istiadat yang berlaku pada saat itu.
  • situasi politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb.

Sementara unsur intrinsik terdiri atas:

Tema
Pokok persoalan dalam cerita.

Karakter
Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia, tumbuhan maupun benda
Karekter dapat dibagi menjadi:

v  Karakter utama: tokoh yang membawakan tema dan memegang banyak peranan dalam cerita
v  Karakter pembantu: tokoh yang mendampingi karakter utama
v  Protagonis : karakter/tokoh yang mengangkat tema
v  Antagonis : karakter/tokoh yang memberi konflik pada tema dan biasanya berlawanan dengan karakter protagonis. (Ingat, tokoh antagonis belum tentu jahat)
v  Karakter statis (Flat/static character) : karakter yang tidak mengalami perubahan kepribadian atau cara pandang dari awal sampai akhir cerita.
v  Karakter dinamis (Round/ dynamic character) : karakter yang mengalami perubahan kepribadian dan cara pandang. Karakter ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan manusia sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks.

Catatan: karakter pembantu biasanya adalah karakter statis karena tidak digambarkan secara detail oleh penulis sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya tidak pernah terlihat secara jelas.

Karakterisasi
Cara penulis menggambarkan karakter. Ada banyak cara untuk menggali penggambaran karakter,
secara garis besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara yaitu secara NARATIF dan DRAMATIK. Teknik naratif  berarti karakterisasi dari tokoh dituliskan langsung oleh penulis atau narator. Teknik dramatik dipakai ketika karakterisasi tokoh terlihat dari antara lain:
  • penampilan fisik karakter, cara berpakaian, kata-kata yang diucapkannya, dialognya dengan karakter lain, pendapat karakter lain, dsb.

Konflik
Konflik  adalah pergumulan yang dialami oleh karakter dalam cerita dan Konflik ini merupakan inti dari sebuah karya sastra yang pada akhirnya membentuk plot. Ada empat macam konflik, yang dibagi dalam dua garis besar:

1.Konflik internal
Individu-diri sendiri: Konflik ini tidak melibatkan orang lain, konflik ini ditandai dengan gejolak yang timbul dalam diri sendiri mengenai beberapa hal seperti nilai-nilai. Kekuatan karakter akan terlihat dalam usahanya menghadapi gejolak tersebut
2. Konflik eksternal                                                                                                            Individu – Individu: konflik yang dialami seseorang dengan orang lain        Individu – alam: Konflik yang dialami individu dengan alam. Konflik ini menggambarkan perjuangan individu dalam usahanya untuk mempertahankan diri dalam kebesaran alam.                                                                                  Individu- Lingkungan/ masyarakat : Konflik yang dialami individu dengan masyarakat atau lingkungan hidupnya.
Seting
Keterangan tempat, waktu dan suasana cerita

Plot
Jalan cerita dari awal sampai selesai
  • Eksposisi : penjelasan awal mengenai karakter dan latar( bagian cerita yang mulai memunculkan konflik/ permasalahan)
  • Klimaks : puncak konflik/ ketegangan
  • Falling action: penyelesaian

Simbol
Simbol digunakan untuk mewakili sesuatu yang abstrak.
Contoh: burung gagak (kematian)

Sudut pandang
Sudut pandang yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya.
  • Orang pertama: penulis berlaku sebagai karakter utama cerita, ini ditandai dengan penggunaan kata “aku”. Penggunaan teknik ini menyebabkan pembaca tidak mengetahui segala hal yang tidak diungkapkan oleh sang narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca merasa menjadi bagian dari cerita.

  • Orang kedua: teknik yang banyak menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘Anda.’ Teknik ini jarang dipakai karena memaksa pembaca untuk mampu berperan serta dalam cerita.

  • Orang ketiga: cerita dikisahkan menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti mereka dan dia.

Teknik penggunaan bahasa   
Dalam menuangkan idenya, penulis biasa memilih kata-kata yang dipakainya sedemikian rupa sehingga segala pesannya sampai kepada pembaca. Selain itu, teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi indah dan mudah dikenang. Teknik berbahasa ini misalnya penggunaan majas, idiom dan peribahasa.


Hakikat Bahasa


Hakikat Bahasa


1. Sapir (1921) dalam A. Chaedar Alwasilah (1990) bahwa bahasa adalah
“A purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions, and desires, by means of a system of voluntarily produced symbols.”
Dalam batasan tersebut ada lima butir terpenting yaitu bahwa bahasa itu:
a. Manusiawi
Hanya manusialah yang memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi. Betul bahwa hewan seperti binatang pun berkomunikasi, dan mempunyai sistem bunyi, tetapi sistem itu bukanlah kata-kata. Dengan demikian mereka tidak memiliki bahasa. Manusia telah berbahasa sejak dini sejarahnya, dan perkembangan bahasanya inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain; hingga membuat dirinya mampu berpikir.
b. Dipelajari
Manusia ketika lahir tidak langsung lalu mampu berbicara. anak yang tidak mempunyai kontak dengan orang lain yang berbahasa seperti dirinya sendiri akan mengembangkan bahasanya sendiri untuk memenuhi hasrat komunikasinya. Namun bahasa tidaklah ada artinya bila hanya untuk diri sendiri. Paling tidak haruslah ada dua orang, supaya ada proses komunikasi. Betul bahwa seseorang bisa berkomunikasi pada dirinya, namun untuk komunikasi seperti ini tidak perlu kata-kata.
c. Sistem
Bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya. Perangkat inilah yang menentukan struktur apa yang diucapkannya. Struktur ini disebut grammar. Bagaimanapun primitifnya suatu masyarakat penutur bahasa, bahasanya itu sendiri bekerja menurut seperangkat aturan yang teratur. Kenyataan bahwa bahasa sebagai sistem adalah persoalan pemakaian (usage); bukan ditentukan oleh panitia atau lembaga perumus. Aturan ini dibuat dan diubah oleh cara orang-orang yang menggunakannya. Aturan ini ada karena para penuturnya menggunakan bahasa dalam cara tertentu dan tidak dalam cara lain. Dan karena ada kesepakatan umum tentang aturan ini maka orang menggunakan bahasa dalam cara tertentu yang memiliki arti. Dikarenakan ada kesepakatan inilah maka kita bisa mempelajari dan mangajarkan bahasa apa saja.




d. Arbitrer
Bahwa bahasa mempergunakan bunyi-bunyi tertentu dan disusun dalam cara tertentu pula adalah secara kebetulan saja. Orang-orang melambangkan satu kata saja untuk melambangkan satu benda, misalnya kata kuda ditujukan hanyalah untuk binatang berkaki empat tertentu karena orang lain berbuat demikian. Demikian pula kalimat berbeda dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Dalam bahasa Latin kata kerja cenderung menempati posisi akhir, dalam bahasa Perancis kata sifat diletakkan setelah kata benda seperti halnya bahasa Indonesia. Ini adalah semua karena kebetulan saja.
e. Simbolik
Bahasa terdiri atas rentetan simbol arbitrer yang memiliki arti. Kita bisa menggunakan simbol-simbol ini untuk berkomunikasi sesama manusia karena manusia sama-sama memiliki perasaan, gagasan, dan keinginan. Dengan demikian kita menerjemahkan orang lain atas acuan pada pengalaman diri sendiri. Kalau kita mengerti ujaran orang yang berkata, “Saya lapar”, ini karena kita pun biasa mengalami peristiwa lapar itu.
Sistem bahasa apapun memungkinkan kita membicarakan sesuatu walau tidak ada di lingkungan kita. Kita pun bisa membicarakan sesuatu peristiwa yang sudah terjadi atau yang akan terjadi. Ini dimungkinkan karena bahasa memiliki daya simbolik, untuk membicarakan konsep apapun juga. Ini pulalah yang memungkinkan manusia memiliki daya penalaran (reasoning).
Demikianlah lima butir hakikat bahasa manusia sebagai alat untuk berkomunikasi dan mencirikan dirinya serta membedakannya dari makhluk lain.

2. Harimurti Kridalaksana (1983)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikaskan diri.
Dari definisi tersebut dapat diuraikan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa, antara lain: (1) bahasa itu adalah sebuah sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
3. A. S. Hornby (1996) Oxford Advanced Learner’s Dictionary
Language: the system of sounds and word used by humans to express their thoughts and fillings.
4. Ensiklopedi Indonesia Volume 1, Pimred Umum: Hasan Shadily, Penerbit: PT Ichtiar Baru-van Hoeve Jakarta
Bahasa (bah. Sanskerta: bhasa)
Kumpulan kata dan aturannya yang tetap di dalam menggabungkannya berupa kalimat. Merupakan sistem bunyi yang melambangkan pengertian-pengertian tertentu. Bahasa yang hidup senantiasa berkembang karena perubahan-perubahan bunyi dan bentuk kata serta makna-makna kata. Kata-kata yang bunyi dan bentuknya berubah artinya tetap misalnya baharu menjadi baru, afsun(a) menjadi pesona, marapati menjadi merpati, soldadu menjadi serdadu, dan sebagainya sedangkan artinya tetap. Sebaliknya yang bunyinya tetap artinya berubah umpamanya budak yang dalam bahasa Melayu (dan Sunda) berarti anak-anak di dalam bahasa Indonesia berarti abid (abdi) atau budak belian; menggonggong sekarang di dalam bahasa Indonesia berarti menyalak. Nyonya dan nona yang dulu hanya dipakai untuk wanita-wanita Eropa dan Tionghoa sekarang secara umum digunakan untuk setiap wanita yang masing-masing telah dan belum kawin. Sebagian kosakata menjadi usang dan mati, lainnya timbul menggantikan; beberapa bentuk tatabahasa berubah, tetapi secara kekeluruhan bahasa sebagai suatu sistem komunikasi sosial mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Perubahan bahasa selalu berlangsung dengan perlahan-lahan dan berangsur-angsur baik mengenai kosakata maupun tatabahasanya. Secara umum bahasa tidak bergantung kepada susunan masyarakat. Perubahan struktur sosial dan ekonomi sedikit saja pengaruhnya kepada perkembangan bahasa. Umpamanya bahasa Jepang dari zaman Samurai yang berdasarkan kekuasaan feodal, kasta militer, kebudayaan pedesaan, dan ekonomi pertanian tak seberapa berbeda dengan bahasa Jepang sekarang dengan kekuasaan kaum bangkir dan industrialis, ekonomi industrial dan kebudayaan kota. Bahasa Arab dari zaman jahilliyyah pra-Islam tak banyak berbeda dengan bahasa masyarakat Arab sekarang yang industri minyaknya sangat berkembang.
5. Stephen Ullmam (1977) Semantics An Introduction to the Science of Meaning
(1) Language is a vehicle of communication. Language is code.
(2) Language exists in a potential state.
(3) Language is a social institution
(4) Language is fixed.
(5) Language is slow moving.
(6) Language is purely psychological.

Jumat, 01 April 2011

5 KEKUATAN UNTUK MENCAPAI KEUNTUNGAN


5 KEKUATAN UNTUK MENCAPAI KEUNTUNGAN YANG BERKELANJUTAN

Dalam membangun perusahaan atau industry ada yang namanya framework yaitu 5 kekuatan untuk mencapai keuntungan yang berkelanjutan :
1.       Entri
Dalam entri entri ini industry membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk pengadaan mesin, pembangunan gedung, upah kariawan dan segala maca yang dibutuhkan dalam proses produksi harus tersedia, agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Sebuah perusahaan atau industry tidak dapat dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa factor produksi. Semua membutuhkan waktu untuk beradaptasi dalam industry, pasar dan lingkungan. Biaya biaya yang telah dikorbankan dalam serangkaian tindakan pengambilan keputusan, mempunyai kesempatan untuk merubah dan konsekuensi dari perubahan yang penuh ketidak pastian.perusahaan atau industry dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan menambahkan atau mengurangi mesin produksi.kualutas suatu hasil produksi sangat berpengaruh dipasar dan dapat mencerminkan reputasi perusahaan itu dimanat pasar. Semua harus berjalan berdasarkan peraturan yang berlaku.

2.       Kekuatan pemasok
Setiap perusahaan harus memiliki system pemasokan barang yang bagus agar produksi berjalan dengan lancar  tanpa adanya delay sehingga produksi jadi maksimal dan juga keinginan konsumem terpenuhi. Jika suatu perusahaa memiliki system pemasokan yang buruk sangat berpengaruh bagi produksi.

3.       Industry pesaing
Setiap perusahaan pasti tidak akan lepas dari persaingan. Persaingan itu tidak hanya terbatas pada persaingan produk saja namun dalam hal kualitas, kecepatan produktifitas, dan lain-lain. Perusahaan haruslah mengerti akan pentingnya persaingan, dikarenakan dengan adanya persaingan maka perusahaan itu akan terus berkembang sejalan dengan munculnya produk yang lebih diunggulkan di pasar. Persaingan dapat diatasi dengan menggunakan beberapa cara yaitu dengan meningkatkan kualitas barang yang kita produksi sehingga konsumen tidak akan kecewa ataupun berpaling kepada produk lain, setiap perusahaan haruslah mampu memenejemen setiap biaya yang dikeluarkan untuk produksi sehingga produk dapat dipasarkan dengan harga yang lebih hemat.

4.       Subtitusi dan komplementer
Perusahaan harus dapat mengatasi berbagai macam hambatan yang terjadi dalam proses produksi contohnya jika suatu bahan baku produk sulit untuk digunakan dalam arti tidak memungkinkan untuk menggunakannya lagi sehingga kita harus menggunakan bahan baku pengganti untuk melancarkan proses produksi. Atau kita dapat menambahkan variasi dalam hal produksi dengan mengganti bahan baku yang ada dengan yang lain yang memiliki kualitas yang sama dengan bahan yang satunya.


5.       Kekuatan pembeli
Dalam semua hal yang menyangkut  5 kekuatan untuk mencapai keuntungan yang berkelanjutan kekuatan pembeli sangatlah berpengaruh besar terhadap kelangsungan suatu perusahaan. Mengapa demikian ? hal tersebut disebabkan konsumen adalah juri terakhir yang menentukan  produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat diterima atau tidak di pasar

Nama : deny purnomo
Npm   : 31410808
Kelas  : 1id04